Alumni Jogja-Lombok (Joglo) banyak memiliki potensi serta kapasitas mumpuni dalam segala bidang, beberapa di antaranya Lalu Muhammad Iqbal mantan Dubes Turki, Prof Masnun yang saat ini sebagai Rektor UIN Mataram, Indra Jaya Usman (IJU) selaku Ketua DPD NTB Partai Demokrat, Mohan Roliskana sebagai Ketua DPD NTB Partai Golkar dan yang tak kalah menariknya yakni TGH Khalilurrahman selaku Pimpinan Pondok Pesantren Darul Hikmah Narmada yang biasa disebut TGJ (Tuan Guru Joglo).
Mereka yang disebut itu saat ini begitu populer di kalangan para alumni Joglo. Bahkan dalam perpolitikan di NTB mereka selalu menjadi topik hangat digadang-gadang untuk maju sebagai bakal calon Gubernur NTB.
Seorang tokoh protagonis Joglo yang kerab disapa Cak Kholid bahkan sesumbar jika mereka ini bisa menjadi bakal calon Gubernur yang akan diperhitungkan oleh siapapun lawannya.
"Saya yakin kalau hanya head to head lawan Zulkieflimansyah misalnya insha Alloh menang," ujarnya.
"Yang penting Joglo solid," imbuh pria yang selalu menjadi inisiator setiap pertemuan alumni Joglo ini.
Ditambahkan pria humble ini, Joglo telah memiliki posisi tawar tinggi apalagi hanya sekedar dalam kontestasi Pilgub. Paŕa alumni Joglo telah berada dalam posisi strategis di setiap jabatan mulai di daerah hingga pusat.
"Sebagian besar alumni Joglo saat ini dalam setiap pertemuan sepakat mendorong mereka maju di pilgub 2024 mendatang," ungkap Owner Kopi Sembalun ini.
Senada, Agus Martha selaku Politisi senior Joglo optimis dengan hal ini seraya menekankan silaturrahmi alumni Joglo dilakukan sesering mungkin.
"Teknisnya segera kita matangkan, kita sudah punya Golkar dan Demokrat. Kalau sudah pasti saya kira partai lain akan merapat," cetusnya seraya menyebut jumlah kursi Golkar 10 dan Demokrat 7 di Udayana lebih dari cukup untuk mengusung pasangan bakal calon Gubernur dan Wakil.
"Joglo bisa menjadi magnet perekat bagi berhimpunnya kekuatan dan mesin penggerak daya dobrok yang lebih besar dan dahsyat. Karna potensi jaringan yg dimiliki Joglo sudah terbukti besar dan menyebar luas juga tersistematis," sambung dia.
Sementara itu Jubir Joglo Lalu Zaenal Abdi mendorong sesegera mungkin Joglo bisa mewujudkan perwakilannya sebagai NTB 1.
Dikatakan, jaringan Joglo baik Vertikal maupun Horizontal sangat kompeten sebagai daya dukung dalam kepemimpinan guna menunjang kemajuan daerah.
"Biasanya Joglo ini main-main saja hasilnya serius apalagi kita sepakat serius mewujudkan keinginan itu," terangnya diamini para alumni Joglo dalam suatu pertemuan santai di Karang Bayan, Kamis (28/9/2023).
Sebelumnya berdasarkan hasil pantauan media ini, saat turun langsung di beberapa titik kota Mataram, beberapa warga yang ditemui saat ditanya mengatakan mereka para bakal calon Gubernur itu sudah tak asing di telinga mereka.
"Sangat cocok jadi Gubernur idola kita, mereka akrab di telinga kita. Perubahan itu harus, Gubernur berganti saya yakin akan meringankan ikhtiar kita dalam mencari berkah," sebut Norman seorang pendatang yang lama menetap di Mataram.
Lain halnya dengan Amaq Udin seorang warga Lombok Timur yang bekerja di Lombok Barat sangat berharap Gubernur NTB adalah orang Sasak.
"Kami mendukung Gubernur kita orang Sasak. Memang harus itu karena kita mayoritas sehingga kita akan lebih mendapatkan perhatian merata dan adil," kata pria yang bekerja sebagai pengembang perumahan ini.
Untuk diketahui, sebaran warga Joglo cukup merata di kalangan ormas, seperti TGH Masnun di NU sekaligus Ketua PWNU, TGH Khalilurrahman maupun H Aziz Fahmi selaku pengurus PB NWDI, DR H Falahuddin dan Subhan Abdullah Aciem di PW perserikatan Muhammadiyah.(red)
