-->
  • Jelajahi

    Copyright © LombokTREND.com
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Yuk Kemah Sambil "Ngodong Lindung" di Gunung Jae

    LombokTrend
    Sabtu, Juli 31, 2021, 12:10 PM WIB Last Updated 2021-07-31T07:13:57Z

    Lomboktrend.com, Lombok Barat - "Aduh Tuhan Keren banget!" Serempak dengan ekspresi wajah-wajah ceria segerombolan pengunjung yang baru tiba di taman wisata Gunung Jae itu mengungkapkan kesyukurannya. 


    Taman wisata Gunung Jae ini mendadak viral karena sering dikunjungi tidak hanya untuk mencari udara segar apalagi sekedar melihat pemandangan namun Gunung Jae menyediakan aura kesenangan lebih misalnya panorama danau, persawahan alami, kali jernih, jajanan serta makanan belut yang terkenal enak itu serta daya tarik lain seperti atraksi mencari belut (ngodong lindung), menanam padi, dan malean sampi. 


    Hamparan lahan 10 hektare ini juga di sediakan bagi para petualang untuk bermalam dengan  camping ground.


    Dari pusat Kota Mataram ke Gunung Jae memakan waktu sekitar 40 menit melalui Narmada dengan kendaraan pribadi.



    "Aduh Tuhan bener ternyata foto-foto di medos itu malah aselinya Taman Wisata ini lebih indah, sejuk, sangat cocok sebagai tempat menepi dari segala aktifitas kesibukan Kota yang ruet," sahut Roy kepada temen satu rombongannya Maqdis yang lebih dulu berlari ke tepi danau untuk berselfie ria seraya berteriak, "Keren abis!"


    Youtuber produktif di antara para Youtuber pemula ini mulai mengambil spot syantik untuk diabadikan.


    "Gaes rugi kalau enggak kesini, apalagi deket banget loh dengan tempat kita mengais, reccomended banget untuk saat ini, yang kita cari dan omongin di meja redaksi ada  di sini nih," terang Maqdis.


    Tak ketinggalan Ketua rombongan Mustofa kegirangan seraya bergumam, "pokoknya besok ke sini lagi ya," katanya kepada Purna mengangguk.


    Kusnandar yang telah siap dengan perangkat videonya pun bergegas menyambut Kades Sedau yang menyamperi rombongan di warung pinggir area persawahan Gunung Jae.



    Dari penuturannya, Kepala Desa Sedau Amir Syarifudin yang didampingi Direktur Bumdes Usman Jayadi mengatakan Taman Wisata Gunung Jae awalnya tempat galian C yang dimanfaatkan menjadi tempat wisata. Baru digarap serius sejak Februari 2021 dan dikelola dengan baik sehingga selalu membuat pengunjung kembali lagi kesini.


    "Mulai kita kelola secara profesional dengan melibatkan warga sekitar dengan mengikuti pelatihan wisata yang diselenggarakan Pemerintah dan stakeholder lainnya termasuk kita di Desa. Bumdes juga kita aktifkan. Penataan sarana dan prasarana mulai kita lakukan seperti yang kita liat ini. Namun sampai saat ini belum ada anggaran dari pemerintah. Semua dari swadaya masyarakat dan penghasilan yang masuk dari pengunjung yang dikelola oleh Bumdes," papar Amir, Kamis sore (29/7/2021).


    Taman dan ayunan serta pepohonan asri yang di keliling tempat duduk sekeliling danau menambah eloknya Gunung Jae. Kanu yang tertata rapi siap dipakai keliling danau yang telah dilepasi 10.000 ikan. Bagi yang hobi, memancing pun gratis di sini.


    "Atraksi mancing belut (ngodong lindung), menanam padi dan malean sampi biasa kita gelar di hari puncak kunjungan namun karena pandemi ini semua kita batasi. Pengunjung yang kesini pun kita wajibkan dengan Prokes ketat. Mancing/ngodong belut kita gelar untuk anak-anak kadang sesuai permintaan paket rombongan sekolah misalnya. Satu paket dengan menanam padi. Malean sampi tak kalah serunya, namun belom boleh kita gelar lagi," ujarnya sambil menunjuk lokasi biasa tempat ngodong belut yakni sepanjang saluran kecil persawahan.


    Sementara itu Usman Jayadi selaku Direktur Bumdes mengatakan tiap hari pengunjung yang datang rata rata puluhan lebih dengan harga tiket masuk Rp 5.000 termasuk biaya parkir.


    "Mereka sebagian besar dari Mataram dan sekitarnya. Bahkan kalau akhir pekan angka kunjungan meningkat hingga ratusan orang. Kadang ada pemesanan untuk paket menginap dengan paket camping ground yang telah kita sediakan," sebutnya.


    Harga makanan sangat bersahabat dengan menu khas yang biasa dinikmati seperti nasi belut tersedia di lapak lapak warga yang ada. Tersedia pula aneka minuman seperti kopi lombok.


    Untuk diketahui, bendungan Gunung Jae ini juga masih dimanfaatkan untuk irigasi persawahan bahkan hingga Lombok Tengah.(red)


    Komentar

    Tampilkan

    Terkini